Doaku Untuk Sahabat
Ahmad dan Ali adalah dua orang sahabat baik dan mereka tinggal bertetangga. Kedua-duanya hidup dalam kemiskinan dan kesempitan. Setelah seharian berusaha, masing-masing akan berdoa. Begitulah kebiasaan mereka berdua. Mereka akan singgah di masjid setiap kali habis bekerja untuk solat dan berdoa.
"Apakah doamu pada hari ini?" tanya Ahmad kepada sahabatnya, Ali.
"Aku berdoa agar esok hari aku dimurahkan rezeki. Bulan ini perbelanjaanku lebih daripada biasa," jawab Ali.
"Doamu?" Ali pula bertanya kepada Ahmad. Ahmad hanya tersenyum tanpa berkata apa.
Keesokan harinya, Ali memberitahu Ahmad berita gembira. "Alhamdulillah, doaku semalam telah dimakbulkan Allah. Majikanku memberi bonus pada hari ini."
"Alhamdulillah, hari ini kau akan berdoa apa pula?" tanya Ahmad.
"Aku berdoa moga isteriku selamat bersalin." jawab Ali.
Mereka berdua pun masuk ke dalam masjid lalu mengerjakan solat serta berdoa.
Sejurus usai berdoa, Ali bertanya, "Kau berdoa untuk apa hari ini?".
Ahmad tersenyum, masih tidak menjawab.
Beberapa hari kemudian, Ali memberitahu berita gembira. "Syukur isteriku selamat bersalin malam tadi. Nampaknya doaku makbul, Mad."
"Alhamdulillah... Selamat, Ali."
"Aku juga berdoa agar anakku selamat," kata Ahmad dengan wajah muram.
"Kenapa dengan anakmu?"
"Anakku yang bungsu sakit, Ali. Keadaannya amat mengkhawatirkan."
"InsyaALLAH, kau berdoalah lebih khusyu' . Minta anakmu selamat," kata Ali.
Beberapa hari kemudian, mereka berbincang seusai solat seperti kebiasaannya.
"Bagaimana dengan anakmu?" tanya Ali.
"Hampir tidak ada perubahan. Sudah beberapa hari tapi keadaannya cuma bertambah baik sedikit saja."
"Doa lebih banyak lagi Ahmad. Aku tidak menyangka doaku sangat makbul. Hampir setiap yang aku doakan mustajab. Tapi kau......"
"Kenapa dengan aku?"
"Mad, aku lihat Ahmad doamu tidak mustajab." Ahmad tersenyum...
Melihat Ahmad tersenyum, Ali semakin heran lalu bertanya lagi, "Aku heran, doamu tidak dikabulkan tapi kau tenang-tenang saja."
"Sebenarnya doaku telah banyak yang dimakbulkan Allah. Syukur Alhamdulillah."
"Doa yang mana? Sebab aku lihat tidak ada apa-apa perubahan pada kau."
"Yah, begitulah. Kadangkala Allah SWT merahasiakan sesuatu. Apa yang kita harapkan belum tentu membawa kebaikan bagi kita." jawab Ahmad bijak.
"Apakah doamu pada hari ini?" tanya Ahmad kepada sahabatnya, Ali.
"Aku berdoa agar esok hari aku dimurahkan rezeki. Bulan ini perbelanjaanku lebih daripada biasa," jawab Ali.
"Doamu?" Ali pula bertanya kepada Ahmad. Ahmad hanya tersenyum tanpa berkata apa.
Keesokan harinya, Ali memberitahu Ahmad berita gembira. "Alhamdulillah, doaku semalam telah dimakbulkan Allah. Majikanku memberi bonus pada hari ini."
"Alhamdulillah, hari ini kau akan berdoa apa pula?" tanya Ahmad.
"Aku berdoa moga isteriku selamat bersalin." jawab Ali.
Mereka berdua pun masuk ke dalam masjid lalu mengerjakan solat serta berdoa.
Sejurus usai berdoa, Ali bertanya, "Kau berdoa untuk apa hari ini?".
Ahmad tersenyum, masih tidak menjawab.
Beberapa hari kemudian, Ali memberitahu berita gembira. "Syukur isteriku selamat bersalin malam tadi. Nampaknya doaku makbul, Mad."
"Alhamdulillah... Selamat, Ali."
"Aku juga berdoa agar anakku selamat," kata Ahmad dengan wajah muram.
"Kenapa dengan anakmu?"
"Anakku yang bungsu sakit, Ali. Keadaannya amat mengkhawatirkan."
"InsyaALLAH, kau berdoalah lebih khusyu' . Minta anakmu selamat," kata Ali.
Beberapa hari kemudian, mereka berbincang seusai solat seperti kebiasaannya.
"Bagaimana dengan anakmu?" tanya Ali.
"Hampir tidak ada perubahan. Sudah beberapa hari tapi keadaannya cuma bertambah baik sedikit saja."
"Doa lebih banyak lagi Ahmad. Aku tidak menyangka doaku sangat makbul. Hampir setiap yang aku doakan mustajab. Tapi kau......"
"Kenapa dengan aku?"
"Mad, aku lihat Ahmad doamu tidak mustajab." Ahmad tersenyum...
Melihat Ahmad tersenyum, Ali semakin heran lalu bertanya lagi, "Aku heran, doamu tidak dikabulkan tapi kau tenang-tenang saja."
"Sebenarnya doaku telah banyak yang dimakbulkan Allah. Syukur Alhamdulillah."
"Doa yang mana? Sebab aku lihat tidak ada apa-apa perubahan pada kau."
"Yah, begitulah. Kadangkala Allah SWT merahasiakan sesuatu. Apa yang kita harapkan belum tentu membawa kebaikan bagi kita." jawab Ahmad bijak.
"Oh..begitu ya..?" Ali hanya manggut- manggut, walaupun masih kurang puas tapi Ali tidak ingin mendebat sahabatnya, maklum dia tahu betul bahwa Ahmad adalah seorang sahabatnya yang sangat saleh. Jadi Ali sangat menyayangi sahabatnya ini dan tidak ingin menyakiti perasaannya.
" kalau begitu aku duluan, ya? kamu mungkin ingin berdoa lagi, wasssamualaikum" sambung Ali sambil berlalu.
" Ya, waalaikum salam" sahut Ahmad sambil dia berpaling dan bersimpuh kemudian diangkatnya kedua telapak tangannya sambil berbisik lirih.
"Ya Allah sembuhkanlah penyakit anakku, dan kabulkanlah setiap apa yang di doakan oleh SAHABATKU amiiin."
Hidup ini perlu banyak memberi karena sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kepada manusia yang lain. Dan tidak semestinya pemberian itu hanya dari sudut kebendaan, doa adalah pemberian yang sangat berharga, lebih-lebih lagi doa yang tidak diketahui oleh penerimanya. Banyaklah bersyukur dengan apa yang kita punya, karena hanya Allah SWT yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita , dan berbaik sangkalah kepada orang lain karena mungkin apa yang kita miliki sekarang adalah doa dari orang lain kepada kita...
Hidup ini perlu banyak memberi karena sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kepada manusia yang lain. Dan tidak semestinya pemberian itu hanya dari sudut kebendaan, doa adalah pemberian yang sangat berharga, lebih-lebih lagi doa yang tidak diketahui oleh penerimanya. Banyaklah bersyukur dengan apa yang kita punya, karena hanya Allah SWT yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita , dan berbaik sangkalah kepada orang lain karena mungkin apa yang kita miliki sekarang adalah doa dari orang lain kepada kita...
0 komentar:
Posting Komentar