Aku Memang Bukan Ulama
Aku memang bukan seorang ulama, ahli hadist dan bukan juga
ahli sejarah Islam, aku bahkan gak pernah mondok. Tapi jujur, aku mencintai
Rasullah SAW. Dan aku juga mencintai orang-orang yang mencintai dan dicintai
oleh Baginda Rasul. Termasuk sahabat-sahabat beliau dan ahlul bait. Aku
memuliakan semua sahabat Rasulullah apalagi sayyidina Abubakar, sayyidina Umar,
sayyidina Utsman dan Sayyidina Ali atau yang lebih dikenal sebagai Khulafaur
Rasyidin. Terus terang aku tak bisa mengemukakan dalil-dalil maupun hadits-hadits. Tapi satu hal yang aku
tahu. Manusia tak pernah punya kuasa. Manusia boleh berkehendak, dan wajib
berusaha. Namun hasil akhir tetap ditangan Allah SWT. Apapun yang telah terjadi
tak lain adalah semata-mata kehendak Allah SWT. Ketika Sayyidina Abubakar
diangkat menjadi khalifah pasca wafatnya baginda Rasul , kemudian dilanjutkan
oleh Umar, Utsman hingga Ali, aku menganggapnya tak lebih dari ketentuan Allah
SWT. Terlepas dari siapa sebenarnya yang lebih layak atau lebih berhak untuk
pertama kali menduduki jabatan sebagai khalifah, namun aku lebih memandang hikmah di
balik semuanya itu. Dan hikmah tersebut boleh jadi lebih besar manfaatnya jika
di bandingkan mengharapkan sesuatu terjadi atas kehendak kita.
Coba lihat betapa Allah SWT telah mengatur semuanya. Begitu
Sayyidina Abubakar wafat, dilanjutkan oleh Sayyidina Umar. Kemudian sayyidina
Umar syahid terbunuh, dilanjutkan sayyidina Utsman, begitupun ketika Sayyidina
Utsman syahid terbunuh kepemimpinan dilanjutkan oleh sayyidina Ali Karramallahu
Wajhah. Aku tak bisa membayangkan apabila Umar yang terlebih dahulu diangkat
menjadi khalifah, maka-mungkin- sayyidina Abubakar tidak akan pernah menjadi
khalifah, karena beliau meninggal saat Umar baru menjadi khalifah sekitar 2
tahun. Begitupun kalau sayyidina Utsman yang diangkat terlebih dahulu maka
mungkin Abubakar dan Umar hanya akan menjadi pendamping atau penasihatnya. Karena
mereka berdua lebih dulu berpulang kerahmatullah. Nah bukankah ada hikmah dibalik
semuanya itu (mungkin diantara banyak hikmah yang lain), beliau semua punya kesempatan menjadi khalifah. Dan dunia Islam jadi mempunyai 4
pemimpin besar yang membanggakan, atau lebih dikenal sebagai khulafaur rasyidin (khalifah-khalifah yang mendapat
petunjuk). Yaitu para khalifah yang betul-betul menurut teladan Baginda Rasul.
Terlepas dari tewasnya beberapa khalifah diatas disebabkan
adanya konflik semasa pemerintahannya. Namun bukankah rezeki, jodoh dan
kematian sudah ditentukan oleh Allah SWT..?
Lalu kenapa masih saja ada segelintir orang yang
mempermasalahkan hal tersebut..? Bahkan sampai sekarang..?
Apakah mereka merasa lebih bisa atau lebih pantas atau lebih
baik mengatur sesuatu dari pada Allah SWT…?
0 komentar:
Posting Komentar