descriptionist

Let's learn about script

.

Membuat Animasi Loading Page Canda Ringan-Anak Unta Terompet Malaikat Israfil Mesjid Terapung 5 Film Hollywood Terlaris Bintang Yang Setua Dinosaurus    Makhluk Jelek Yang Sangat Cerdas

Dunia Adalah Penjara Orang Beriman

“Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir.”. Mungkin sudah seringkali kita dengar ungkapan ini. Dari sebuah sumber aku dapati bahwa ungkapan diatas merupakan sebuah hadits. Dan Abu Hurairah merupakan periwayat pertama dari Rasul Saw bersabda:" Dunia penjara orang beriman surga bagi orang-orang kafir" (Sunan Ibnu Majah: Bab Zuhud Hadits No: 4113).

Namun beberapa waktu yang lalu aku ada mendengar seseorang -kita sebut saja "teman"- berkomentar. Teman saya ini  yang kesannya "menentang"  makna hadits tersebut. Menurut anggapannya dunia itu bukan penjara buat orang beriman. Entahlah apa alasannya, apakah karena menurutnya hadits tersebut  yang palsu/dhoif atau memang dia memahami hadits tersebut  dengan cara berbeda. Teman saya ini tidak menyatakan alasannya secara gamblang.

Namun yang jelas menurutnya pemahaman kita selama ini terhadap hadits tersebut akan membuat kita -umat Islam- pesimis terhadap dunia. Dan masih menurutnya lagi, surga orang beriman itu di dunia dan akhirat, artinya orang beriman itu akan meraih kebahagiaan baik didunia maupun akhirat. Begitulah kira-kira pernyataannya secara garis besar.

Nah..untuk pernyataannya yang terakhir itu aku memang setuju. Hal tersebut sesuai dengan Al Quran: "bahwa bagi orang-orang yang takut kepada zat Tuhannya mendapat dua surga" (dunia dan akhirat) (Ar rahman: 54). 

Sebenarnya hadits di atas berbicara tentang zuhud , untuk memahami hadits di atas, Abu Daud meriwayatkan dari Abi Zar Al Giffari dia berkata;" Telah bersabda Rasul Saw Bukanlah orang zuhud di dunia ini, mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menyia-nyiakan harta, tetapi orang-orang Zuhud adalah tidak terlalu berpegang teguh dengan apa yang ada di sisinya dan menyia-nyiakan atau tidak berharap apa yang ada di sisi Allah dan beranggapan bahwa pahala musibah lebih disenangi dari tidak mendapat musibah sama sekali" (Hadis Riwayat Turmuzi, Hadits: 2340).

Diantara keduanya tidak ada pertentangan. Kita disuruh mencari kebahagian didunia namun sekaligus kita di peringatkan agar tidak terlalu hanyut dalam kenikmatan dunia. Kenapa ..? karena kita dalam dunia ini hanya sementara . Dunia ini penuh tipuan , dunia bisa kita manfaatkan namun sebaliknya juga bisa memanfaatkan kita . 
 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya ini:  
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 6416)
 
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)

Jadi jelaslah, kita di suruh meraih kebahagiaan di dunia, namun tetap tidak akan menjadikannya sebagai surga. Kita diperbolehkan menikmati apa yang menjadi hak kita, namun tetap dalam batasan-batasan yang telah diatur dalam Islam. Kita boleh makan makanan yang enak. Namun jangan berlebihan dan dengan cara-cara yang Islami. Kita boleh -maaf- berhubungan seks, namun dengan istri yang sah dan dengan cara-cara yang telah di atur menurut Al Quran maupun Hadits. Bukan dengan cara seperti binatang. Dan banyak lagi contoh-contoh lainnya.

Sehingga orang beriman itu tetap akan selalu dalam batasan-batasan. Dan keadaan tersebut mirip dengan "penjara". Dikatakan "Penjara" karena orang beriman hidup dengan diberi batasan, namun bukan berarti penderitaaan. "Penjara" ini jauh berbeda karena diisi dengan kebahagiaan. Dan kita semua tahu bukanlah surga namanya kalau ada batasan. Sebenarnya orang beriman akan selalu merasakan kebahagian . Karena mereka sadar batasan-batasan tersebut tak lain dan dan bukan adalah untuk kebaikan mereka sendiri. Dan adalah ciri orang beriman bahwa kebahagiaan itu selalu ada di hati. Karena sebarat apapun kehidupan di dunia ini dan apapun cobaan serta ujian yang mereka jalani di dunia ini adalah untuk menaikkan derajat.

Sangat jauh berbeda dengan perilaku orang kafir. Mereka menikmati dunia ini tanpa batasan. Makan sesukanya, seks bebas seperti binatang, saling sikut urusan dunia dsb. Maka tak heran perilaku mereka tersebut mendatangkan berbagai mudharat seperti timbulnya berbagai penyakit dan masalah-masalah sosial. Itu karena mereka memperlakukan dunia ini seperti "surga". Yaitu bertindak dan berperilaku tanpa batasan..!

Creative design By : Unknown | Descriptionist

Terima Kasih sobat telah membaca artikel Dunia Adalah Penjara Orang Beriman. Yang ditulis oleh Unknown. Pada hari Sabtu, 23 November 2013. Jika sobat ingin sebarluaskan artikel ini, jangan lupa sertakan sumber link asli. Kritik dan saran silahkan sobat sampaikan pada kotak komentar, Wassalam.

:: Get this widget ! ::

0 komentar:

Posting Komentar



Posting Komentar

 

close